Sabtu, 05 Januari 2013

ENZIM



Enzyme (3d)
Enzim melakukan 2 hal yang penting :
mereka mengenal tiap substrat yang spesifik, dan mereka memperlihatkan reaksi kimia yang khusus pada kecepatan yang   luar biasa. Cara mencapai hal ini dapat dijelaskan dengan model yang berbeda, setiap satu dari enzim untuk beberapa perilaku yang diperlihatkan. Banyak enzim memberi guna dari semua mekanisme yang berbeda spesifitasnya atau sifat katalisnya.
Sisi  aktif  enzim adalah daerah yang terspesialisasi dari protein dimana enzim berikatan dengan substrat. Sisi aktif dari suatu enzim merupakan suatu celah yang terspesialisasi untuk mengenal substrat khusus dan mengkatalisis transformasi kimia. Hal itu terbentuk dalam struktur tiga dimensi dari asam amino yang berbeda  yang memungkinkan atau tidak berdekatan dengan rangkaian primer. Interaksi antara sisi aktif dan substrat terjadi melalui gaya yang sama yang menyeimbangkan struktur protein.
Sisi aktif enzim tidak tempat perlekatan substrat secara sederhana, mereka juga menyediakan kelompok katalisis untuk memfasilitasi dan menyediakan interaksi spesifik yang menstabilkan formasi dari keadaan transisi untuk reaksi kimia. Selama reaksi kimia, stuktur dari substrat berubah menjadi produk. Antara proses tersebut terjadi pengrusakan ikatan secara sebagian; lainnya sebagian juga dibentuk. Keadaan transisi adalah pemilihan energi tertinggi dari atom yang secara menengah dalam struktur antara reaktan dengan produknya.
Contoh reaksinya :
Glucose—OH _ ATP —_ Glucose—O—P _ ADP
H—OH _ ATP —_ H—O—P _ ADP
Contoh reaksi enzim yang berlangsung secara in vivo dengan in vitro. Secara in vivo, sebagai contoh adalah enzim proteolitik. Dalam in vivo, enzim ini mengkatalisis proteolisis, hidrolisis dari ikatan peptida.
Secara in vitro
Banyak enzim proteolitik juga mengkatalisis reaksi berbeda tetapi berhubungan , hidrolisis dari ikatan ester. Reaksi lebih mudah dimonitor dan dipergunakan sebagai investigasi eksperimental. Aktifitas katalisis dari berbegai enzim tergantung dalam kehadiran dari molekul kecil yang disebut kofaktor, walaupun berbagai defenisi antara kofaktor dengan enzim. Enzim tanpa kofaktor disebut sebagai apoenzim. Struktur yang lengkap disebut sebagai holoenzim
Apoenzim + kofaktor = holoenzim
Kofaktor dapat dibagi menjadi 2 kelompok: logam dan molekul organic yang kecil, contohnya enzim karbonat anhidrase, memerlukan ion seng Zn2+ untuk aktifitasnya. Koenzim yang merupakan molekul organic kecil dinamakan koenzim. Selalu merupakan turunan dari vitamin, koenzim. Koenzim lebih bersifat seperti kosubstrat
karena melekat dan dilepaskan dari enzim sebagai sustrat dan produk(hasil)
Adapun sifat-sifat dari enzim adalah:
  1. Enzim adalah protein, karena itu sifatnya sama dengan protein pada umunya.  Kalau suhu terlalu tinggi atau terlalu  asam ia tidak bias bekerja, bahkan mungkin rusak.
  2. Ia bekerja pada suhu dan pH yang optimum. Suhu optimum antara satu enzim dengan yang lainnya bias berbeda beda. Enzim bekerja pada rentang Ph yang sempit. Kalau Ph meningkat maka maka enzim tidak dapat aktif.
  3. Konsentrasi substrat akan mempengaruhi kegiatan enzim. Kalau konsentrasi substrat sedikit,  maka sedikit diikat pada protein.Enzim bekerja secara spesifik, satu substrat, satu enzim
  4. Enzim bekerja secara reversible, enzim yang menghasilkan produk dapat dipergunakan untuk mengkatalisis reaksi lainnya.
Karena kespesifikan dari enzim dan karena rekasi kiama berbagai proses metabolisme dalam sel sangat beraneka, dan banyak tahap pula,maka banyak enzim dialam atau diluar pun banyaknya. Enzim untuk memecah (lisis) karbohidrat saja terdiri dari berbagai macam, seperti amylase untuk memecah polisakarida (amilum), sukrase memecah sukrosa, lactase memecah laktosa, dan sebagainya
Enzim yang ribuan tersebut digolongkan ke dalam 6 kelompok:
  1. Oksidoreduktrase :    memindahkan electron dari satu molekul ke molekul yang lain, enzim reaksi redoks
  2. Transferase :    mentransfer golongan kimiadari satu molekul ke molekul lain, seperti gugus amino pada       transaminasi.
  3. Hidrolase :  memecah molekul kompleks jadi sederhana yang bereaksi dengan ion H+ dan ion hidroksi dari air.  Reaksi pencernaan dikatalisa oleh enzim ini, contoh : enzim peroksidase.
  4. Isomerase : mengubah letak molekul sehigga menjadi isomernya.
  5. Liase :    mengeluarkan suatu golongan dari suatu molekul, contohnya : dekarboksilase
  6. Ligase :  disebut juga sintase, merangkaikan 2 molekul sederhana menjadi molekul kompleks. Contoh sintesa peptide dari asam amino, atau glikogen dari glukosa

Kamis, 03 Januari 2013

ANFIS MUSKULOSKELETAL


ANATOMI FISIOLOGI
SISTEM MUSKULOSKELETAL
¢  Muskuloskeletal terdiri dari kata:
  Muskulo          : otot
   Skeletal          : tulang
¢  Muskulo atau muskular adalah jaringan otot-otot tubuh (ilmu = Myologi).
¢  Skeletal atau osteo adalah tulang kerangka tubuh (ilmu = Osteologi ).
¢  Muskuloskeletal disebut juga “Lokomotor”
Sistem Muskuloskeletal
¢  Otot (muscle)
¢  Tulang (skeletal)
¢  Sendi
¢  Tendon ; jaringan ikat yang menghubungkan otot dan tulang
¢  Ligamen ; jaringan ikat yang mempertemukan kedua ujung tulang
¢  Bursae ; kantong kecil dari jaringan ikat, antara tulang dan kulit, antara tulang dan tendon atau diantara otot
¢  Fascia ; jaringan penyambung longgar di bawah kulit atau pembungkus otot, saraf dan pembuluh darah.
SISTEM SKELETAL
¢  Sistem skeletal dibentuk oleh 206 buah tulang, yang terbagi dalam 2 bagian besar:
            Axial dan appendicular
1. Axial skeletal:
  Tulang Kepala
¢  Tengkorak otak = 8 buah
¢  Tengkorak wajah = 14 buah
¢  Tulang telinga = 6 buah
¢  Tulang Hyoid (Tulang lidah di pangkal leher) = 1 buah
  Tulang Belakang dan pinggul = 26 buah
  Kerangka dada = 25 buah
2. Appendicular skeletal/ rangka pendukung gerak:
  Ekstremitas atas, tulang yang membentuk anggota gerak atas = 64 buah
  Ekstremitas bawah, tulang yang membentuk anggota gerak bawah = 62 buah
TENGKORAK
¢  Dibagi menjadi 2:
  8 tulang kranium
  14 tulang wajah
¢  Tulang Kranium
  1 tulang oksipital ( tulang Kepala Belakang)
  2 tulang parietal (tulang ubun-ubun)
  1 tulang frontal (tulang dahi)
  2 tulang temporal (tulang pelipis)
  1 tulang etmoid (tulang tapis)
  1 tulang sfenoid (tulang Baji)





kranium

¢  Tulang Wajah
¢  Bagian rahang:
  2 Os maksila (tulang rahang atas)
  1 Os mandibula (tulang Rahang bawah)
  2 Os zigomatikum (tulang pipi)
  2 Os palatum (tulang Langit-langit)
¢  Bagian Hidung:
  2 Os nasale (tulang Hidung)
  1 Os vomer (sekat rongga hidung)
  2 Os lakrimalis (tulang mata)
  2 Os konka nasal (tulang karang hidung)
Rounded Rectangle: TULANG WAJAH

¢  Tulang-Tulang Batang Tubuh (Rangka Dada)
  Sternum (tulang Dada)           = 1 buah
  Iga (costae)                 = 12 pasang
  Kolumna Vertebralis   = 12 ruas
à Tulang2 iga
¢  7 pasang iga sejati (I-VII), karena melekat pada sternum melalui tulang rawan
¢  5 pasang iga palsu (VIII-XII) , karena iga VIII – X melekat pada tulang rawan iga di atasnya & XI – XII melayang bebas pada ujung anteriornya
¢  Vertebra
  7 vertebra servikalis
  12 vertebra torakalis
  5 vertebra lumbalis
  5 vertebra sakralis
  4 vertebra koksigis

¢  Tulang Extremitas Atas
  Tulang gelang bahu:
¢  Skapula 2 buah
¢  Klavikula 2 buah
  Humerus 2 buah
  Lengan bawah
¢  Radius 2 buah
¢  Ulna 2 buah
  Tangan
¢  8 pasang tulang karpal
¢  5 pasang tulang metakarpal
¢  14 pasang tulang falange
¢  Tulang Panggul (Pelvis)
  Tulang sakrum : gabungan dari 5 vetebra sakralis
  Tulang koksigis : gabungan dari 3 vetebra koksigis
  Tulang coxae : Ilium (tulang usus), Pubis (tulang kemaluan), Iskhium (tulang duduk)

Truncus dan Pelvis



¢  Tulang Ekstremitas Bawah
  Tulang pangkal paha (Os coxae)
¢  Ilium (tulang usus)
¢  Pubis (tulang kemaluan)
¢  Iskhium (tulang duduk)
  Femur: 2 buah
  Patela: 2 buah
  Tungkai bawah
¢  Fibula: 2 bh
¢  Tibia: 2 bh
  Tulang2 Kaki :
¢  Tarsal: 14 buah
¢  Metatarsal: 10 buah
¢  Falangus: 28 buah
Tulang anggota gerak bawah (extremitas inferior)
FISIOLOGI SISTEM TULANG
¢  Fungsi tulang secara umum:
  Formasi kerangka (penentu bentuk dan ukuran tubuh)
  Formasi sendi (penggerak)
  Perlengketan otot
  Pengungkit
  Menyokong berat badan
  Proteksi (membentuk rongga melindungi organ yang halus dan lunak, seperti otak, jantung dan paru)
  Haemopoesis (pembentukan sel darah (red marrow)
  Fungsi Imunologi: RES sumsum tulang membentuk limfosit B dan makrofag
  Penyimpanan Mineral (kalsium & fosfat) dan lipid (yellow marrow)
¢  Fungsi tulang secara khusus:
  Sinus-sinus paranasalis: menimbulkan nada pada suara
  Email gigi: memotong, menggigit dan menggilas makanan
  Tulang kecil telinga: mengkonduksi gelombang suara
  Panggul wanita: memudahkan proses partus
¢  Komposisi tulang:
  Mineral dan jaringan organik (kolagen dan proteoglikan)
  Kalsium dan fosfat
¢  Faktor Pertumbuhan Tulang
  Herediter
  Nutrisi
  Faktor Endokrin
  Faktor persarafan
  Faktor mekanis
  Penyakit-penyakit
¢  Tulang menurut bentuknya
  Ossa longa (tulang panjang): tulang yang ukuran panjangnya terbesar, contohnya os humerus
  Ossa brevia (tulang pendek): tulang yang ketiga ukurannya kira-kira sama besar, contohnya ossa carpi
  Ossa plana (tulang gepeng/pipih): tulang yang ukuran lebarnya terbesar, contohnya os parietale
  Ossa irregular (tulang tak beraturan), contohnya os sphenoidale
  Ossa pneumatica (tulang berongga udara), contohnya os maxilla

Sel penyusun tulang
¢  Osteoblast (pembentukan tulang): Menghasilkan jaringan osteosid dan mengeksresikan fosfatase dalam pengendapan kalsium dan fosfat ke dalam matrix tulang
¢  Osteosit : Sel- sel tulang dewasa yang bertindak sebagai lintasan untuk pertukaran kimiawi melalui tulang yang padat
¢  Osteoclast (penghancuran tulang): sel-sel yang dapat mengabsorbsi mineral dan matrix tulang. Sel-sel ini menghasilkan enzym proteolitik yang memecah matrix menjadi mineral tulang, tulang kalsium fosfat terlepas kedalam darah.
SENDI
¢  Persambungan/ artikulasio : pertemuan antara dua atau lebih dari tulang rangka.
¢   Artrologi: ilmu yang mempelajari persendian.
¢  Sendi Berdasarkan strukturnya
¢  Fibrosa: hubungan antar sendi oleh jaringan fibrosa
¢  Kartilago/tulang rawan: ruang antar sendinya berikatan dengan tulang rawan.
¢  Sinovial/sinovial joint: ada ruang sendi dan ligament untuk   mempertahankan persendian.
Sendi berdasarkan jenis persambungannya
¢  Sinartrosis
            Sendi yang terdapat kesinambungan karena di antara kedua ujung tulang yang bersendi terdapat suatu jaringan, contohnya pada tulang tengkorak
¢  Amphiarthrosis
            Sendi yang dapat sedikit bergerak, contohnya tulang persendian vertebrae
¢  Diartrosis
            Sendi terdapat ketidak-sinambungan karena di antara tulang yang bersendi terdapat rongga (cavum articulare), contohnya sendi panggul, lutut, bahu dan siku.
SISTEM MUSKULUS (OTOT)
¢  Sistem otot terdiri dari : Otot, Fascia, Tendon
¢  Otot membentuk 43% berat badan; > 1/3-nya merupakan protein tubuh dan setengahnya tempat terjadinya aktivitas metabolik saat tubuh istirahat.
¢  Proses vital di dalam tubuh (seperti. Kontraksi jantung, kontriksi pembuluh darah, bernapas, peristaltik usus) terjadi karena adanya aktivitas otot
¢  Fungsi otot adalah Sebagai alat gerak aktif, Menyimpan cadangan makanan, Memberi bentuk luar tubuh
¢  Tipe jaringan otot
1. Otot polos
¢  memiliki 1 inti yang berada di tengah, dipersarafi oleh saraf otonom (involunter), serat otot polos (tidak berserat), terdapat di organ dalam tubuh (viseral), sumber Ca2+ dari CES, sumber energi terutama dari metabolisme aerobik, awal kontraksi lambat, kadang mengalami tetani, tahan terhadap kelelahan


Description: m11


2. Otot rangka/ otot serat lintang
¢  memiliki banyak inti, dipersarafi oleh saraf motorik somatik (volunter), melekat pada tulang, sumber Ca2+ dari retikulum sarkoplasma (RS), sumber energi dari metabolisme aerobik dan anaerobik, awal kontraksi cepat, mengalami tetani dan cepat lelah

Description: m3



3. Otot jantung
¢  memiliki 1 inti yang berada di tengah, dipersarafi oleh saraf otonom (involunter), serat otot berserat, hanya ada di jantung, sumber Ca2+ dari CES & RS, sumber energi dr metabolisme aerobik, awal kontraksi lambat, tidak mengalami tetani, dan tahan terhadap kelelahan

Fungsi system otot rangka
¢  Menghasilkan gerakan rangka.
¢  Mempertahankan sikap dan posisi tubuh.
¢  Menyokong jaringan lunak.
¢  Menunjukkan pintu masuk dan keluar saluran dalam sistem tubuh.
¢  Mempertahankan suhu tubuh; kontraksi otot: energi menjadi panas
Mekanisme gerakan otot
¢  Otot yang dapat menggerakkan rangka adalah otot yang melekat pada rangka.
¢  Garis-garis gelap dan terang pada otot rangka adalah miofibril yang merupakan sumber kekuatan otot dalam melakukan gerakan kontraksi, karena massa utamanya adalah serabut.
¢  Setiap miofibril tersusun atas satuan-satuan kontraktil yang disebut sarkomer. Garis gelap disebut zona Z sedangkan garis terang disebut zona H.
¢   Zona Z merupakan bagian tumpang tindih dua molekul protein filamen otot, yaitu aktin dan miosin. Protein otot yang tersusun atas aktin dan miosin disebut aktomiosin. Protein kompleks inilah  yang merupakan komponen terbesar dari bahan penyusun otot.
¢  Pada saat serabut otot berkontraksi terjadilah perubahan panjang zona Z dan zona H. jika otot berkontraksi maksimum, ukuran otot dapat 20 % lebih pendek dari ukuran saat berelaksasi
Mekanisme kontraksi otot
¢  Rangsangan  à asetilkolin à terurai menjadi asetil dan kolinà miogen à merangsang aktin dan miosin bergeser à otot akan berkontraksi atau memendek










DAFTAR PUSTAKA

Anatomi dan Fisiologi Musciloskeletal
Fundamental keperawatan.org, Salemba Medika,2010
Anatomi dan Fisiologi Manusia,Setiadi,2007